Jumat, 15 Mei 2009

SeNyum dan terus sEmaNgat...!!!

Semangat...
Saya tidak mengatahui bagaimana semangat itu bekerja dalam diri saya
sering saya berfikir mengapa semangat terkadang mudah sekali luntur akan terkadang
dia juga sangat cepat tumbuh. Ketika saya menemukan rasa semangat dalam diri saya
saya selalu berusaha untuk terus bisa menempatkannya melekat dalam diri, tapi entah kenapa
ketika ada sesuatu hal yang dia menyebabkan diri ini tak berkuasa untuk terus menjaga kesemangatan yang ada.

Apapun itu saya tak mengetahuinya, tetapi terkadang pula saya harus bisa mengembalikan
semangat yang ada dalam diri saya. Mungkin yang saya lakukan seperti saat ini adalah dengan
terus bisa tersenyum kepada setiap orang entah dia membenci diriku ini ataupun sebaliknya.
Karena dalam jiwa ini sudah kutanamkan bagaimana untuk terus bisa memberikan senyuman kepada setiap orang yang saya jumpai pada saat itu. Yah... setidaknya tidak membuat suasana menjadi lebih pahit.

Saya yakin dengan terus bisa tersenyum akan membuat hidup ini makin semangat. Karena orang yang dapat tersenyum dengan ikhlas maka dia akan mendapatkan 3 keuntungan.
Yang pertama dia pasti akan mendapatkan pahala, yang kedua so pasti diri kita akan menjadi lebih bisa menikmati hidup, yang terakhir mungkin akan sedikit memberikan cahaya di dunia ini hwehe... karena senyum itu indah dan keindahan itu sangat di sukai banyak orang.

Selain itu, saya juga terus berusaha untuk bisa menempatkan waktu kapan saya harus tersenyum dan kapan saya untuk tidak tersenyum. Ya... mungkin seperti yang sudah di ketahui banyak orang. Tersenyumlah disaat kita memang pantas untuk tersenyum, saya kira semua orang sudah tau. Akan tetapi jangan pernah di lupakan tersenyum itu indah maka indahkanlah dirimu dengan senyuman kepada orang yang dikasihi dan disayangi....

Untuk itu tersenyumlah dan semangatlah untuk duniamu hari ini. Agar apa yang akan kita lakukan mendapatkan akhir yang menyenangkan.

Peace n Love...

SemaNgat....!!!

Jumat, 20 Maret 2009

KASIH SAYANG

KASIH SAYANG YANG HAKIKI DAN YANG TIPUAN

"Dari abu huroiroh ra, RosuluLLah saw bersabda: barang siapa tidak menyayangi maka tiadak akan disayangi"



Suatu hari Rosululloh saw sedang menciumi cucunya Hasan ibn Ali ra. Ketika itu, di samping Beliau duduk seorang sahabat bernama Al-Aqra ibn Habis At-Tamimy. Melihat tindakan Beliau tsb, Al-Aqra kemudian berkomentar "seseungguhnya aku mempunyai sepuluh anak, tapi tak satupun yang pernah aku cium". Beliau terkejut mendengar pengakuan yang polos itu dan langsung melemparkan pandannya ke arah Al-Aqra sambil bersabda "barang siapa tidak menyayangi maka tidak akan disayangi".
Kasih sayang adalah sebuah kondisi jiwa berupa emosi untuk mengasihi dan mencurahkan persaan yang baik kekpada seseorang atau seseuatu, bentuknya dapat berupa perhatian dan kepedulian mendalam pada obyek yang disayangi. Keinginan berkkorban, keinginan untuk memberi hal-hal yang menyenangkan, hasrat untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuknya serta kesungguhan menjaganya dari segala hal yang mudhorot. Intinya kasih sayang adalah menginginkan kebaikan dan kesenangan pada obyek yang disayangi. Oleh karena itu kasih sayang merupakan dimensi cinta.


#Milik Islam

Dalam islam kasih sayang merupakan salah satu dimensi penting. Contohnya, dari sekian banyak sifat ALLAH swt yang paling sering dikenalkan kepada makhluknya adalah sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sebagaimana yang terkandung dalam lafadz "BismiLLahirrohmanirrohiim". Demikian juga misi kedatangan Islam dan diangkatnya Nabi Muhammad saw sebagai utusan ALLAH swt tidak lain untuk menyebarkan rahmat (kasih sayang) kepada semesta alam. Sebagaiman yang tercantum dalam Al-Quran "dan katakanlah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat (kasih sayang) untuk semesta alam".
mengasihi dan menyayangi merupakan perilaku mulia yang dilatarbelakangi oleh hati yang lembut.
Dengan kasih sayang manusia akan merasakan kedamaian dan ketenteraman hidup. Sedangkan membenci dan sikap tak peduli adalah perilaku yang hina di mata ALLAH swt yang dilatarbelakangi oleh hati yang keras. Sebagai contoh, bila manusia hidup dengan kondisi jiwa yang berisi kebencian, maka ia tidak merasakan ketenangan dan kebahagiaan.

#Kasih sayang Tipuan

Meskipun merupakan keharusan dan kebutuhan, kasih sayang tidak bisa diterapkan bagitu saja. Sebab, nanti malah menjerumuskan manusia dalam kehancuran. Sudah banyak buktinya, yang paling sering terjadi di sekitar kita adalah kasih sayang dua orang lawan jenis tanpa ikatan yang sah (sudah menikah).
kasih sayang yang demikian itu sesungguhnya kasih sayang tipuan yang menyesatkan. Sebab dampaknya tidak membuat orang bahagia atau sejahtera, tapi sebaliknya malah lebih banyak berujung pada kesengsaraan indivudual dan kerusakan masyarakat. Contoh yang paling memprihatinkan adalah merajalelanya perzinaan, baik berupa sex bebas, perselingkuhan, hamil di luar nikah, aborsi dan, masih banyak lagi. Tapi bukan syaitan jika tak pandai menipu dan mengecoh . Sejak sekitar tahun 1980-an mereka memperkenalkan ke negeri ini budaya memperingati kasih sayang yang dikenal dengan nama "valentine day". Setiap tanggal 14 februari para remaja, laki-laki dan perempuan diajarkan dan didorong-dorong untuk berkasih sayang, bercinta-cintaan di luar ikatan yang sah (pernikahan). Dalihnya kasih sayang, tapi sesungguhnya penjerumusan kepada mereka semua ke dalam dunia kemaksiatan. Jadi sebenarnya "valentine day" bukanlah hari kasih sayang melainkan hari perzinaan (dari tingkat yang terendah hingga yang tertinggi).

#Kasih sayang hakiki

Dalam penerapannya haruslah berhati-hati karena Islam mengajarkan untuk dapat memilih mana yang ajaran islam (syari'at isalam) dan mana yang ajakan syaitan, mana yang hakiki dan mana yang tipuan. Karena kasih sayang yang hakiki haruslah berpedoman pada tuntunan yang haq, yakni dari ALLAH swt dan Rosul-Nya.
Diantara tuntunan itu adalah:
1. Niat ; harus ihlas karena ALLAH swt dan untuk meraih keridhoan ALLAH semata. Kasih sayang bukan karena dan untuk kepentingan tertentu. Misalnya, ketika ingin menyayangi seseorang tidak boleh karena kecantikan atau ketampanan, harta dan kelebihan duniawi lainnya serta tidak boleh untuk tujuan riya.
2. Cara ; harus mengikuti tuntunan syari'at. Tidak boleh karena alasan kasih sayang seseorang sampai melanggar hukum Islam. Pemuda dan pemudi berduaan (khalwat) saling bersentuhan (ringan maupun berat) yang berujung pada maksiat.
3. Dampak ; harus positif. kasih sayang yang diterapkan justru harus bisa membuat para pelakunya semakin dekat dan mencintai ALLAH swt bukan malah menjauhkan kehidupanya dari ketaatan ALLAH swt.

HuaLLahu bisshowab....

Rabu, 11 Maret 2009

Ucapanku...???

Ucapan...
kadang dia dapat dikendalikan?
Terkadang juga kita tak tau bagaimana dia bisa keluar dari mulut kita dengan seenaknya tanpa seizin kita???
mungkin selama ini kita sudah mengenal suatu ungkapan pepatah "lidah lebih tajam dari sebuah pedang"

Bahkan Rosulullah saw bersabda "jagalah lidahmu dari siksa api neraka"

Untuk itu jika kita tak pandai menjaganya maka kita akan terjebak dengan apa yang dikeluarkan olehnya. Sungguh sangatlah menguntungkan jika ucapan tersebut adalah sebuah ungkapan yang di dalamnya terdapat sebuah pelajaran yang sangat berharga, dan sangatlah merugi jika di dalamnya terdapat suatu kemudhorotan yang membawa diri kita pada sesuatu yang tak berguna.

Dalam kesehariannya kita harus dapat mengetahui apa yang akan diucapkan dan kepada siapa kita akan mengucapakan serta jangan melupakan waktu untuk mengucapkannya. Agar siapapun yang mendengarkan ucapan tersebut tidak tersakiti.

Karena jika kita tak memperhatikan hal tersebut akanlah timbul sedikit masalah yang semestinya tidak terjadi. karena suatu keegoisan kita dalam mengungkapakan suatu ucapan adalah agar supaya orang lain selalu mendengarnya tanpa memperhatikan diri kita apakah sudah mau mendengarkan orang lain.
Kita hidup dalam suatu keindahan di dalam perbedaan. Perbedaan adalah hal yang sangat wajar untuk kita jaga. Kuncinya bagaimana kita dapat menyatukan hati atau berempaty tanpa harus menyakiti karena perbedaan yang terjadi selama ini.

Maka dari itu kita harus terbiasa memperhatikan keuntungan dan kerugiannya sebelum mengeluarkan ucapan tersebut dari mulut kita. Intinya satukan hati dengan pikiran kita dan mohonlah perlindungan dari ALLAH swt agar segala yang akan kita ucapkan mendapatkan ridho dari-Nya dan mendapatkan suatu pelajaran setelahnya.

"Niatkanlah dengan hati yang tulus, lakukanlah dengan cara yang baik dan waktu yang tepat serta jadikanlah suasananya yang menyenangkan"